Jumat, 22 Juli 2011

Aku pun tidak menghukum engkau .... Neither do I condemn you ...


Aku pun tidak menghukum engkau
bdk. Yoh 8:1-11 (11.04.2011)

Aku pun tidak menghukum engkau...

Cerita ini membawa pembacanya ke intisari misi Yesus, Anak Allah: Ia tidak menghakimi seorang pun (bdk. Yoh 8:15). Justru karena tidak menghakimi dan tidak menghukum, maka Ia dihakimi dan dihukum. Sebab, perhatikanlah dengan saksama: siapa sesungguhnya yang “diadili” di alun-alun Bait Suci? Bukan si perempuan melainkan Yesus sendiri! Perempuan itu hanya dijadikan pancingan untuk menemukan alasan agar Yesus dapat diadili dan dihukum. Mula-mula para musuh Yesus mau melempari batu pada si perempuan. Tetapi, pada akhir bab ini (8:59), “Mereka mengambil batu untuk melempari Dia, tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah”.

Kisah ini mengungkapkan dengan sangat bagus sikap Yesus terhadap orang-orang berdosa. Ia bersahabat dengan para pemungut cukai dan para pendosa. Maka, berbahagialah orang yang di hadapan-Nya membuka hatinya, membuka mulutnya, dan dengan sejujurnya mengaku dosa-dosanya. Dengan berbuat demikian, ia akan lebih mengenal Allah yang sebenarnya dan dirinya sendiri juga. Orang itu akan menangkap perbedaan besar antara para penjaga Hukum Taurat dan pemberi Hukum itu. Kelompok penjaga Hukum terus menunjukkan pelanggaran dan kejahatan. Pencipta Hukum, sebaliknya, selalu siap mengampuni!

Manusia biasanya berpendapat bahwa Allah mengampuni dosanya sebab ia sudah menyesalinya. Dalam kenyataannya, manusia dapat menyesali dosanya dan bertobat karena Allah selalu mengampuni! Allah mengarah kepada manusia bukan karena manusia mengarahkan dirinya kepada-Nya! Allah selalu terarah kepada manusia supaya manusia dengan mudah dapat kembali kepada-Nya. Jadi, yang sebenarnya “merasakan sesal” dan merasakan sakitnya kejahatan manusia ialah Allah. Sebab Ia selalu mengasihi manusia. Apakah salib di Golgota itu? Ini tanda nyata bahwa Allah “sakit” karena dosa manusia. Lalu, bagaimana dengan penghakiman dan hukuman? Allah sendiri menanggung kesalahan dan dosa manusia untuk membenarkan mereka yang tidak pantas dibenarkan.

Mengapa Yesus dihukum mati? Karena Ia mengampuni pendosa. Ia dihukum oleh para penjaga Hukum Taurat. Ia membayar pengampunan-Nya dengan kematian. Ia dibunuh. Padahal, Dia tak bersalah dan hanya ingin menyelamatkan yang bersalah! Kasih Allah dan Yesus tampak dalam pengampunan. Melalui kasih itulah manusia dapat mengenali Tuhannya. Tuhan tidak senang manusia berbaring dalam kuburan. Maka, Ia membuka kubur-kubur manusia, membangkitkannya, lalu memberikan Roh-Nya, Roh Kasih supaya manusia hidup dengan bahagia.

** ** ** ** **
Bunda kami tercinta, santa Perawan Maria, engkau tahu betapa banyaknya dosa menempel pada diri kami sepanjang hidup ini. Dan kami senang dengan kotoran yang menempel pada kami itu! O bunda, tolonglah kami, supaya menjelang Paskah, kami berani mengaku dosa dan mengalami kasih Allah Sang Mahapengampun. Doakanlah kami, ya Maria, supaya kami mengalami pengampunan sejati. Ave Maria, Regina mundi, ora pro nobis.

Neither do I condemn you ...

cf. John 8:1-11 (11.04.2011)
Neither do I condemn you ...

This story brings readers to the core mission of Jesus, the Son of God: He does not judge anyone (cf. John 8:15). Precisely because it is not judgmental and do not punish, He judged and punished. Therefore, consider carefully: who is actually a "trial" in the plaza of the temple? Not the woman, but Jesus himself! The woman was only used as a lure to find the reason for Jesus to be tried and punished. At first, the enemies of Jesus would throw stones at the woman. But, at the end of this chapter (8:59), "They picked up stones to throw at him, but He disappeared and left the temple of God."

This story is revealed with very good attitude of Jesus toward sinners. He was friends with the publicans and sinners. So, blessed are those who before him open his heart, opened her mouth, and frankly confessed his sins. By doing so, he will get to know the true God and himself as well. The man will catch a big difference between the guards of the Law and the Law giver. Legal watch group continues to show violations and crimes. Creator of Law, by contrast, always ready to forgive!

Humans usually argue that God forgive his sins because he had any regrets. In reality, people can repent their sins and repent because God always forgives! God leads to man because man is not directing himself to Him! God is always directed to humans so that humans can easily return to Him. So, the actual "feel remorse" and feel the pain of the wickedness of man is God. Because he always loves people. Is it the cross at Golgotha? It's a real sign that God is "sick" because of human sin. Then, what about the judgments and sentences? God alone bear the mistakes and sins of human beings to justify their inappropriate justified.

Why did Jesus die? Because He forgave sinners. He was punished by the guardians of the law. He paid his forgiveness with death. He was murdered. In fact, he was innocent and only wanted to save the innocent! Love of God and Jesus appeared in remission. Through the love that people can recognize their Lord.God is not happy man lying in the grave. Then, He opened the graves of man, raised him, then gave his Spirit, the Spirit of Love that man lives with happiness.

** ** ** ** **
Our beloved Mother, the Virgin Saint Mary, you know how many sins we stick to ourselves throughout life. And we are pleased with our dirt on it! O Mother, help us, so before Easter, we dare to confess sin and experience the love of God the Forgiver. Pray for us, O Mary, that we may experience true forgiveness. Ave Maria, Regina Mundi, ora pro nobis. 

Ƹ̵̡Ӝ̵Ʒ.. ♥ SUBMITTED BY Rosa EM ♥ 
.(ړײ)/♥ HAPPY DAY! YOU'RE BEAUTIFUL :) ! ♥
.«▓   GREETINGS & LOVE 
..╝╚ . ♥ ♥ ♥ *””*♥░♥*””* ♥ ♥ ♥


Tidak ada komentar:

Posting Komentar