Jumat, 22 Juli 2011

Belajarlah Berkata "CUKUP"... Learn to say "Enough"

Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata “cukup”.

Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup.

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata “CUKUP”. Kapankah kita bisa berkata cukup? 

Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. 

Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target.

Istri mengeluh suaminya kurang perhatian.
Suami berpendapat istrinya kurang pengertian.
Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.

Semua merasa kurang dan kurang. 

Kapankah kita bisa berkata cukup?

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya. Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri. Tak perlu takut berkata cukup. 

Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya. “Cukup” jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri. 

Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup. 

Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.

Belajarlah untuk berkata “Cukup”


God Bless You :)

Learn to say "Enough"



Once, a farmer founds a magic spring. The spring water can be issued gold coins are countless. The spring could make the farmers become rich no matter how he wants, because running new gold money stops when the farmer said the word "enough."

Instantly the farmer stunned to see gold coins falling in front of his nose. He picked up a few buckets to collect money that surprised. After everything is full, he brought to his little hut to be stored there. Disbursement of money continues to flow as the farmer to fill all the sacks, all his large water jar, even filled his house. Still less! He dug a big hole to hoard gold. Not enough, he let it keep flowing springs until finally the farmer was dead buried along with his greed because he could never say enough.

The most difficult words spoken by human beings is perhaps the word "ENOUGH." When will we say enough?

Almost all employees feel their salaries can not say worth the hard work. 

Employers almost always feel the company's revenues are still below target.

The wife complained her husband's lack of attention. 
The husband believes his wife lack of understanding.
The kids think their parents less generous.

All felt less and less. 

When will we say enough?

Enough is not about how much. Enough is a matter of contentment. Enough can only spoken by people who can be grateful. No need to fear saying enough.

Saying the word just does not mean we stop trying and working. "Enough" should not be interpreted as a condition of stagnation, stagnant and complacent.

Saying the words is enough to make us see what we have received, not what we have not got. Do not let the greed of humans make it hard to say enough.

Learn to suffice himself with what is in us today, then we'll be a happy man.

Learn to say "Enough"


God Bless You:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar